Thursday, November 29, 2018
Melody Cinta Legendaris #1
Wednesday, November 28, 2018
Rangkuman Sistem Berkas
DEFINISI SISTEM BERKAS
Sistem berkas adalah Suatu system untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan.Sistem berkas menyediakan pendukung yang memungkinkan programmer mengakses file tanpa menyangkut perincian karakteristik penyimpanan dan peralatan pewaktu. Sistem berkas mengubah pernyataan akses file menjadi instruksi/output level rendah
Istilah-istilah dalam system berkas , yaitu :
- Entitas : Adalah suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya. Objek disini dapat berupa barang orang, maupun peristiwa Contoh: Entitas gaji pegawai, entitas nomor telepon, entitas nilai ujian
- Atribut : Adalah karakteristik yang menjadi ciri dari entitas. Contoh Entitas gaji pegawai terdiri dari atribut : NIP, nama, jam lembur, tunjangan, gaji pokok
- Item Data : Tempat penyimpanan tiap atribut dari sebuah entitas. Contoh : Item data untuk nama mahasiswa. Biasa disebut field, namun dipakai untuk menunjukkan tempat dimana item data disimpan.
- Item data elementer : Adalah bagian lebih kecil dari item data. Contoh : item data tanggal dapat dibagi menjadi intem data elementer tanggal, bulan, dan tahun.
- Record : Adalah kumpulan item data yang saling berhubungan.
- Berkas/file : Adalah kumpulan record yang saling berhubungan
KLASIFIKASI FILE
1. Master file
Adalah file yang berisi data yang relatif tetap. Master file (berkas induk) berisi objek-objek yang harus ada di sebuah unit kerja (enterprise). Misalkan, di sebuah perguruan tinggi, objek-objek yang harus ada seperti (1) mahasiswa, (2) dosen, (3) mata kuliah, (4) biaya kuliah, (5) ruang kelas, dan sebagainya. Objek-objek tersebut harus disimpan datanya di dalam file komputer, dan akan masuk ke dalam katagori master file.
2. Transaction file
Transaction file adalah berkas transaksi yang harus disimpan di dalam media penyimpanan eksternal komputer. Transaction file terjadi akibat adanya hubungan (relasi) antar master file
3. Report file
Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user. File tersebut dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.
4. Work file
Merupakan file sementara dalam sistem. Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.
5. Program file
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada memori utama. Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN, BASIC, dan lain-lain), bahasa assembler dan bahasa mesin.
6. Text file
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.
7. Dump file
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.
Merupakan file sementara dalam sistem. Suatu work file merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses sortir.
5. Program file
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada memori utama. Instruksi tersebut dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi (COBOL, FORTRAN, BASIC, dan lain-lain), bahasa assembler dan bahasa mesin.
6. Text file
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.
7. Dump file
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang mengalami kekeliruan.
8. Library file
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau program lainnya.
9. History file
File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.
MEDIA PENYIMPANAN BERKAS
Media Penyimpanan
Yaitu Peralatan fisik yang menyimpan representasi data.
Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :
Media Penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian yaitu :
-Primary Memory : Primary Storage atau Internal Storage
-Secondary Memory : Secondary Storage atau External Storage
Primary Memory
Primary Memory komputer terdiri dari 2 bagian :
1. RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)
Bagian dari main memory, yang dapat kita isi dengan data atau program dari diskette atau sumber lain. Dimana data-data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori. RAM bersifat VOLATILE
2. ROM (READ ONLY MEMORY)
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic.
SECONDARY MEMORY / AUXILARY MEMORY
Secondary Memory terdiri dari
Memori yang hanya dapat dibaca. Pengisian ROM dengan program maupun data, dikerjakan oleh pabrik. ROM biasanya sudah ditulisi program maupun data dari pabrik dengan tujuan-tujuan khusus. Misal : Diisi penterjemah (interpreter) dalam bahasa basic.
SECONDARY MEMORY / AUXILARY MEMORY
Secondary Memory terdiri dari
• Serial / Sequential Access Storage Device (SASD)
Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape
• Direct Access Storage Device (DASD)
Contoh : Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage
Secondary Storage (Penyimpan Sekunder) Dicirikan dengan :
• Tidak dapat diakses langsung oleh CPU(harus dicopi dahulu ke buffer memori)
• Kecepatan akses lebih rendah
• Berharga lebih murah
• Kapasitas besar
Contoh : Magnetic Tape, Magnetic Disk, Optical Disk, Flash Memory
Non volatile storage
SORTING
Sorting merupakan suatu proses (operasi) yang mengurutkan data dalam suatu urutan yang diberikan (increasing atau decreasing). Pengurutan sorting diartikan sebagai proses penyusunan kembali sekumpulan obyek ke dalam urutan tertentu.
Tujuan pengurutan adalah mendapatkan kemudahan dalam pencarian anggota dari suatu himpunan.
Macam-macam metode Sorting, diantaranya :
Sorting merupakan suatu proses (operasi) yang mengurutkan data dalam suatu urutan yang diberikan (increasing atau decreasing). Pengurutan sorting diartikan sebagai proses penyusunan kembali sekumpulan obyek ke dalam urutan tertentu.
Tujuan pengurutan adalah mendapatkan kemudahan dalam pencarian anggota dari suatu himpunan.
Macam-macam metode Sorting, diantaranya :
1. Selection sort
2. Bubble Sort
3. Insertion sort
4. Merge sort
SEARCHING
Binarry search/ Pencarian Biner adalah membandingkan kunci yang dicari dengan rekaman pada posisi tengah dari berkas. Bila sama (Kasus 1) rekaman yang diinginkan sudah ditemukan. Jika tidak sama (kasus 2), berarti separuh rekaman-rekaman dalam berkas akan dieliminasi dari perbandingan yang selanjutnya. Bila yang terjadi pada kasus 2, maka proses perbandingan terhadap rekaman pada posisi di tengah dilanjutkan menggunakan rekaman-rekaman yang tersisa. Jumlah probe (yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman) pada sebuah berkas dengan rekaman yang sudah diurutkan
PENGORGANISASIAN SISTEM BERKAS
Pengorganisasian system berkas terdiri dari 3 :
1. Organisasi Berkas Sequential
2. Organisasi Berkas Relatif
3. Organisasi Berkas Indeks Sequential
Pengertian Berkas Sequential
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Media Penyimpanan Berkas Sequential berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.
Pengertian Berkas Relatif
Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan akses sebuah record dengan cepat adalah Organisasi Berkas Relatif.
Dalam berkas relative ada hubungan antara key yang dipakai untuk mengidentifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder.
Urutan record secara logic tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik.Record tidak perlu tersortir secara fisik menurut nilai key.
Ada 3 teknik dasar yang digunakan untuk menyatakan fungsi pemetaan R, dimana R (NILAI KEY) ADDRESS.
1. Direct Mapping (Pemetaan Langsung)
2. Directory Lookup (Pencarian Tabel)
3. Calculation (Kalkulasi)
Pengertian Berkas Indeks Sequential
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-record yang membutuhkan akses record secara sequential maupun akses record secara individu berdasarkan nilai key adalah organisasi berkas indeks sequential.
Jadi berkas indeks sequential merupakan kombinasi dari berkas sequential dan berkas relatif.
Implementasi Organisasi Berkas Indeks Sequential
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi
berkas indeks sequential :
1. Blok Indeks dan Data (Dinamik)
2. Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok.
Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record.
Prime dan Overflow Data Area.
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik fisik dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area
PUSTAKA
https://www.academia.edu/6658348/SISTEM_BERKAS
http://uyakngeblogs.blogspot.com/2011/04/media-penyimpanan-sistem-berkas.html
https://oneearanta.wordpress.com/2013/08/14/sistemberkas/
http://sayutialfarizi.blogspot.com/2012/03/sistem-berkas.html
Download Word Sistem Berkas
> Disini
Konfigurasi DHCP pada Windows
Administrasi Jaringan
:
1. Pilih Start Menu > Administrative Tools > DHCP- Membuat scope pada DHCP, kemudian klik sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Isi field Name, kemudian klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Isi field start IP address dan End IP address, ikuti seperti contoh di atas kemudian klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Kosongkan saja field-nya, klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Wizard ini akan men-generate IP address masing-masing PC berdsarkan waktu yang ditentukan. Klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Pilih Yes lalu klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Kosongkan saja field-nya lalu klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Kosongkan saja field-nya lalu klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Kosongkan saja field-nya lalu klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Pilih Yes kemudian klik tombol Next sehingga muncul seperti gambar berikut :
- Klik tombol finish, konfigurasi selesai
Download Word Konfigurasi DHCP
-> Disini
Tuesday, November 27, 2018
iNFORMASI Elektronika bag 2
Rumus Perhitungan dan Contoh Rangkaian dari Komponen-Komponen Elektronika
RESISTOR
Menentukan tahanan basis (Rb) untuk memperoleh arus basis pada keadaan jenuh adalah :
Menentukan mati atau cut off
RESISTOR
•Rangkaian Seri Resistor
Rangkaian
Seri Resistor adalah
sebuah
rangkaian
yang terdiri
dari
2 buah
atau
lebih
Resistor yang disusun
secara
sejajar
atau
berbentuk
Seri. Dengan
Rangkaian
Seri ini
kita
bisa
mendapatkan
nilai
Resistor Pengganti
yang kita
inginkan.
Rumus
dari
Rangkaian
Seri Resistor adalah
:
Rtotal =
R1 +
R2 +
R3 +
….. + Rn
Dimana
:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
•Rangkaian Paralel Resistor
Rangkaian
Paralel
Resistor adalah
sebuah
rangkaian
yang terdiri
dari
2 buah
atau
lebih
Resistor yang disusun
secara
berderet
atau
berbentuk
Paralel.
Sama
seperti
dengan
Rangkaian
Seri, Rangkaian
Paralel
juga
dapat
digunakan
untuk
mendapatkan
nilai
hambatan
pengganti.
Perhitungan
Rangkaian
Paralel
sedikit
lebih
rumit
dari
Rangkaian
Seri.
Rumus
dari
Rangkaian
Paralel
Resistor adalah
:
1/Rtotal =
1/R1 +
1/R2 +
1/R3 +
….. + 1/Rn
Dimana
:
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n
KAPASITOR
•Rangkaian Seri Kapasitor
Rangkaian
Seri Kapasitor
adalah
Rangkaian
yang terdiri
dari
2 buah
dan
lebih
Kapasitor
yang disusun
sejajar
atau
berbentuk
Seri. Seperti
halnya
dengan
Rangkaian
Paralel,
Rangkaian
Seri Kapasitor
ini
juga
dapat
digunakan
untuk
mendapat
nilai
Kapasitansi
Kapasitor
pengganti
yang diinginkan.
Hanya
saja,
perhitungan
Rangkaian
Seri untuk
Kapasitor
ini
lebih
rumit
dan
sulit
dibandingkan
dengan
Rangkaian
Paralel
Kapasitor.
Rumus
dari
Rangkaian
Paralel
Kapasitor
(Kondensator)
adalah
:
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total
Nilai
Kapasitansi
Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
•Rangkaian Paralel Kapasitor
Rangkaian Paralel Kapasitor adalah Rangkaian yang terdiri dari 2 buah atau lebih Kapasitor yang disusun secara berderet atau berbentuk Paralel. Dengan menggunakan Rangkaian Paralel Kapasitor ini, kita dapat menemukan nilai Kapasitansi pengganti yang diinginkan.
Rumus dari Rangkaian Paralel Kapasitor (Kondensator) adalah :
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
INDUKTOR
DIODA
TRANSISTOR
SAKLAR
Berikut
merupakan
perhitungan
secara
teori
untuk
menentukan
transistor sebagai
saklar
:
Kondisi Jenuh atau Saturasi
Vce = vcc – Ic.Rc
Karena
kondisi
jenuh
vce
= 0 Volt (keadaan
ideal)
Maka Ic = vcc/Rc
Menentukan tahanan basis (Rb) untuk memperoleh arus basis pada keadaan jenuh adalah :
Ib saturasi > Ic/ß
Rb = (Vi-Vbe) / Ib saturasi
Menentukan mati atau cut off
Vce = Vcc – Ic.Rc
Karena
kondisi
mati
Ic
= 0 (kondisi
ideal) maka
:
Vce = Vcc – 0.Rc
Vce =Vcc
Besar
arus
basis Ib
adalah
:
Ib = Ic/ß
IC ( Integrated Circuit )
DOWNLOAD PPT Informasi Elektronika
-> Disini
Subscribe to:
Posts (Atom)